Senin, 28 September 2009

permainan


Sejak kecil aku selalu merasakan kegembiraan sangat gembira. Bermain bersama teman-teman dan berlari kesana kemari bagaikan ilalang. Jalan kampung kami telusuri dengan sepeda, bersama-sama aku dan temanku lewati. Dengan canda tawa dan kegembiraan yang merasuk dalam jiwa kami. Tawa yang takkan pernah ada dan tak akan kita lupakan di sepanjang hidup kami. Hal yang tak pernah aku lupakan di saat aku melewati jembatan yang amat sempit. Dan di situ aku jatuh tercebur bersama sepedaku. Semua tertawa kepadaku. Mukaku bagaikan asam yang kecut. Untung saja aliran yang di bawah jembatan itu tidak terlalu dalam. Hanya sekitar dadaku. Pakaianku kotor dan terkena banyak bercakan lumpur. Ih... ini sangat menjijikan. Aku dapat menyelamatkan diri, pergi ke pinggiran aliran sungai tersebut. Tapi sepedaku masih tercebur dan tergenang lumpur. Terpaksa aku bersama teman-temanku menarik sepeda itu. OH..tidak stang sepedaku tersangkut akar yang tumbuh di pinggiran aliran sungai itu. Pantas dari tadi kami mencba menariknya tapi tak juga tertarik hanya bergeser sedikit. Mau nggak mau aku harus menceburkan diri untuk memotong akar yang melingkar di stang sepedaku. Setelah itu temanku menarik sepedaku dan berhasil. Sepedaku lolos. Sedangkan aku masih tertinggal di aliran sungai ha..ha..ha.. Aku pun kembali ke pinggiran aliran sungai itu. Terpaksa aku tidak bisa melanjutkan jalan-jalan menelusuri sepeda bersama temanku. Karena kondisiku saat ini. Penuh lumpur, betapa malunya aku kembali ke rumah. Semua tertawa habis-habisan. Aku takkan melupakan ini semua. Kejadian masa kecil yang takkan pernah terlupakan hingga sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar